Minggu, 19 Juli 2009

Manfaat dan cara membuat susu kedelai

Manfaat susu kacang kedelai:
Sumber protein nabati yang terbaik
Meningkatkan metabolisme tubuh
Menguatkan sistem imun tubuh
Menstabilkan kadar gula darah
Melindungi jantung
Menambah daya ingat
Membentuk tulang yang kuat
Menurunkan resiko sakit jantung
Menurunkan tekanan darah dan kolesterol
Mencegah menopause bagi wanita
Menurunkan resiko kanker payudara
Menurunkan resiko kanker prostat
Mengurangi resiko serangan jantung dan strok
Menghasilkan tenaga dan meningkatkan kesehatan


Susu Kedelai

Bahan

250gr kacang kedelai, cuci bersih.
1,5L air
150 gr gula pasir
3 lembar daun pandan, ikat
3 lbr daun jeruk.

Cara membuat

1. Rendam kedelai dengan air hangat selama 24 jam. Setelah mekar, cuci bersih dan buang kulitnya.
2. Blender dengan 1,5 L air sampai benar2 halus. Saring.
3. Rebus dengan api sedang dicampur dengan gula, daun pandan dan daun jeruk. Aduk2 sampai mendidih, jangan sampai meluap.
4. Setelah dingin saring dengan kain katun yang bersih. Sajikan hangat atau dingin sesuai selera.


www.dapurbunda.com




manfaat kacang kedelai

Kacang kedelai banyak manfaatnya bagi kesehatan. Pesan yang biasa dilontarkan banyak orang itu benar adanya. Sejumlah unsur aktif dalam kacang kedelai memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh kita.

Diantaranya, mampu mencegah kanker, termasuk kanker prostat yang menyebabkan pria kehilangan kemampuan seksual. Juga bermanfaat mencegah kebotakan. Hal itu disebabkan kacang kedelai atau makanan olahan seperti tahu atau tempe, memicu produksi molekul pencegah kanker prostat dan kebotakan pada pria.

Molekulnya disebut Equol, dihasilkan disaluran pencernaan, ketika produk makanan dari kacang kedelai dicerna.

Hal ini merupakan hasil penelitian lanjutan yang dilakukan tim peneliti Universitas colorado, Universitas Brigham Young dan Rumah Sakit Anak-Anak Cincinnati.

Penyebabnya, warga Jepang mengkonsumsi kacang kedelai dalam bentuk olahannya yakni tahu, dalam jumlah cukup banyak.

Inilah yang menjelaskan, mengapa kasus kanker prostat dikalangan warga jepang, relatif kecil. Equol yang dihasilkan, ketika mencerna kacang kedelai, terbukti merupakan pelindung serangan kanker dikalangan warga Jepang.

Salah satu penjelasan logisnya, Equol yang menghambat fungsi hormon yang merugikan, tapi membiarkan hormon yang menguntungkan, mencegah proses kebotakan akibat gangguan hormonal tersebut. Juga khasiat Equol, yang berfungsi mendorong aktifitas hormon wanita estrogen, diduga menghambat proses rontoknya rambut akibat pengaruh hormon lelaki testosteron.

Konsumsi makanan olahan dari kacang kedelai seperti tempe meningkatkan daya tahan terhadap kanker.

Sumber: http://id.shvoong.com

Kamis, 16 Juli 2009

Kedelai, Lezat dan Sehat

Susu kacang kedelai sedang naik daun belakangan ini. Bukan hanya yang sudah siap minum dan biasanya disajikan dalam keadaan dingin, tapi juga dalam bentuk susu bubuk yang dijual di pasar swalayan. Atau, bagi anda yang suka bertandang ke resto Jepang, semangkuk kacang kedelai rebus (edamame) bisa dijadikan sebagai camilan sembari menunggu hidangan utama disajikan. Apa saja sebenarnya manfaat kedelai?

Siapa yang tidak kenal dengan tempe mendoan yang berasal dari kedelai? Atau tau gejrot asal Cirebon yang juga dibuat dari kedelai? Sebut juga ulukutek oncom dari Jawa Barat, atau tahu aci dari Slawi. Memang, setelah dibuat menjadi beragam olahan, kedelai naik gengsinya.

Tak hanya di Indonesia, dalam kuliner Jepang, produk kedelai juga banyak disuka. Misalnya sup miso yang berisi potongan tahu dan irisan daun baang sangat digemari. Di Jepang dan beberapa negara di Eropa, kembang tahu kering biasa digunakan sebagai bahan pembuat ham tiruan dan chicken roll. Di Cina, tahu sutra diolah sebagai hidangan penutup, yang disajikan bersama sirop jahe.

Kapan dan siapa sebenarnya yang pertama kali menemukan tanaman kedelai, masih kurang jelas. Catatan pertama tentang kedelai terdapat dalam jurnal Chinese Materia Medica yang ditulis oleh Kaisar Sheng Nung pada tahun 2838 SM. Disebutkan bahwa tanaman kedelai liar (Glycine ururiencis) adalah jenis kedelai pertama yang tumbuh di daerah Manchuria (daratan Cina). Dari Cina, tanaman kedelai merambah hingga ke Jepang (abad ke 6) dan Eropa (abad ke 17). Di Indonesia, tanaman kedelai mulai dibudidayakan untu bahan pangan dan pupuk hijau sejak abad ke 17.

Dilihat dari kandungan gizinya, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik. Susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang. Kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel-sel tubuh. Kedelai mengandung protein tinggi dan mengandung sedikit lemak. Protein kedelai juga dibuktikan paling baik dibandingkan jenis kacang-kacangan yang lain. Kandungan proteinnya setara dengan protein hewani dari daging, susu, dan telur.

Terlebih lagi, 25% kandungan lemak dalam kedelai terdiri dari asam lemak tak jenuh yang bebas kolesterol. Asam lemak tak jenuh ini dapat mencegah timbulnya pengerasan pembuluh-pembuluh nadi (arterio sclerosis). Kedelai juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan dapat mengurangi resiko penyakit jantung, seperti dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengkonsumsi 4 porsi makanan dari kedelai setiap hari, kadar LDL dalam darah bisa berkurang hingga 10%, yang berarti dapat menurunkan resiko penyakit jantung hingga 20%.

Selain itu, kedelai juga kaya akan asam linoleat, asam linolenat, dan lesitin. Linoleat dan linolenat adalah asam lemak esensial dari kelompok omega-6 dan omega-3, yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetes. Sedangkan lesitin adalah senyawa kimia campuran fosfatida dan senyawa-senyawa lemak, yang meliputi fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fosfatidil inositol, dan senyawa lainnya. Lesitin diyakini khasiatnya sebagai obat awet muda, meningkatkan memori, dan mempertinggi daya tahan tubuh. Tidak mengherankan, sekarang lesitin juga bisa dikonsumsi langsung dalam bentuk tablet atau kapsul lunak (soft gel). Segudang khasiat kedelai ini bisa dipetik manfaatnya, jika kita megkonsumsinya secara rutin.


Sumber: fmn